Inilah 3 Fungsi Bekatul Buat Kesehatan

Menjadi orang Indonesia, Anda tentu tidak asing kembali dengan padi serta beras yang disebut cikal akan dari makanan inti kita alias nasi. Akan tetapi, sedikit orang yang tahu jika beras mempunyai susunan pelindung yang bernama bekatul. Ditambah lagi sebab cukuplah beberapa orang yang memandang jika bekatul itu sama juga dengan dedak, yang umumnya jadikan pakan ternak. Sebetulnya, apakah itu bekatul serta apa ada faedah sebaiknya buat kesehatan?

Bekatul serta dedak berbeda


Banyak orang mungkin menduga jika bekatul serta dedak ialah dua perihal yang sama. Kedua-duanya memang saling datang dari susunan terluar beras. Saat padi digiling atau ditumbuk sampai membuahkan beras, gabah atau kulit padi akan melepas tiga susunan pembungkus.

Susunan pertama ialah sekam keunikan kulitnya yang sangat keras serta tajam. Ke-2 ialah dedak atau umumnya dikatakan sebagai sampah penggilian padi pertama. Susunan paling akhir yang terdalam baru bekatul, atau panggilan yang lain ialah rice bran.

Manfaat Bekatul

Bekatul ialah susunan yang membuat perlindungan beras, persisnya dibagian endosperma. Bila disaksikan selintas, dedak serta bekatul memang mempunyai warna cokelat muda yang hampir seirama. Perihal ini pula yang membuat beberapa orang susah memperbedakan pada kedua-duanya.

Walau sebenarnya jika dilihat lebih cermat, ketidaksamaan yang sangat mencolok diantara ke-2 susunan beras ini ada di teksturnya. Saat disentuh, struktur kulit bekatul lebih halus dibanding kulit dedak.

Kandungan nutrisi dalam bekatul


Dedak seringkali digunakan menjadi pakan ternak, terutamanya untuk unggas, kambing, serta sapi. Tidak demikian dengan bekatul. Beberapa peternak hewan memang benar ada yang memakai rice bran menjadi bahan makanan untuk ternaknya, tetapi bekatul sebenarnya begitu bisa serta dapat dikonsumsi oleh manusia.

Bekatul ialah salah satunya bahan alami yang punya potensi untuk di kembangkan selanjutnya menjadi pangan manusia, menurut satu riset dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diedarkan oleh Jurnal Pangan.

Kandungan nutrisi di susunan pembungkus beras ini sebagai pertimbangan kuat akan perihal itu. Masalahnya per 100 gr (gr) bagian bekatul wajar makan (BDD/edible grade) kenyataannya memberi seputar 500 gr karbohidrat, 16,5 gr protein, 21,3 gr lemak, serta 25,3 gr serat.

Bukan sekedar itu, beberapa vitamin serta mineral juga ikut lengkapi kandungan nutrisi di rice bran. Dari mulai 3 mg vitamin B1, 0,4 mg vitamin B2, 43 mg vitamin B3, 7 mg vitamin B5, 0,49 mg vitamin B6, 11 mg zat besi, 6,4 mg seng, 80 mg kalsium, 2,1 gr fosfor, 1,9 gr kalium, 20,3 gr natrium, sampai 0,9 gr magnesium.

Bekatul mempunyai cita perasaan manis ciri khas yang lebih enak. Perasaan manis dari susunan pembungkus beras berikut yang membuat harga jualnya umumnya tambah lebih mahal daripada dedak.

Beberapa faedah bekatul buat kesehatan



  • Tinggi kandungan anti-oksidan

Penyakit jantung koroner, kanker, serta stroke adalah beberapa macam penyakit yang diantaranya dikarenakan oleh serangan radikal bebas. Untuk menantang dampak buruknya, diperlukan anti-oksidan yang bukan sekedar didapatkan dari pada tubuh saja tetapi pun dari makanan harian.

Bekatul nyatanya kaya senyawa anti-oksidan, hingga punya potensi untuk mencegah radikal bebas. Ada 8 senyawa anti-oksidan yang terdapat di susunan pembungkus beras ini, yaitu flavonoid, asam fenolik, antosianin, proantosianin, tokoferol, tokotrienol, y-oryzanol, serta asam fitat.

Uniknya, nyatanya elemen pigmen warna pada beras ikut merubah jumlahnya anti-oksidan di rice bran. Ya, type beras dengan pigmen warna merah serta hitam diakui memiliki kandungan kandungan anti-oksidan yang tambah tinggi daripada beras putih (non-pigmen).

  • Turunkan cholesterol tinggi

Di samping kelebihan antioksidannya, rice bran dilaporkan bisa menolong turunkan kandungan cholesterol yang tinggi dalam darah. Ini semua karena senyawa anti-oksidan gamma oryzanol atau y-oryzanol yang terdapat dalam bekatul.

Pada hewan coba yang alami obesitas serta displidemia, kandungan lemak badan yang sangat tinggi bisa di turunkan lewat cara kembalikan jumlahnya trigliserida, cholesterol “jahat” atau LDL (low density lipoprotein), serta keseluruhan cholesterol ke kandungan normal.

Selain itu, kandungan gamma oryzanol dalam bekatul akan menolong tingkatkan kandungan cholesterol “baik” atau HDL (high density lipoprotein). Lebih dari itu, riset dalam Jurnal Pangan yang sudah dijelaskan diatas ikut mengatakan jika pemberian suplementasi rice bran pada makanan harian dipercaya dapat turunkan berat tubuh sekaligus juga mengawasi kandungan cholesterol keseluruhan, trigliserida, serta cholesterol jahat LDL. Walau demikian rice bran masih tingkatkan kandungan HDL tiada merubah kandungan gula darah hewan coba itu.

Akan tetapi, bekatul dalam beras yang tidak memiliki kandungan pigmen alias beras putih dipandang lebih efisien untuk menyamakan kandungan cholesterol dibanding beras berpigmen.

  • Menahan serangan kanker

Ada beberapa type kanker yang dapat menyerang manusia, seperti kanker darah, kanker hati, kanker ovarium, kanker rahim, kanker payudara, kanker kulit, dan lain-lain. Usut miliki usut, nyatanya susunan pembungkus beras ini bisa menolong turunkan resiko serangan beberapa type kanker.

Rangkuman itu didapat karena tingginya elemen bioaktif dan serat pangan yang terdapat dalam susunan pelindung beras ini. Mengambil contoh, senyawa peptida serta tokotrienol yang berada di dalam bekatul disangka mempunyai peranan penting untuk menahan perubahan penyakit kanker hati.

Pada hewan coba dengan kanker kulit fase 2, pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate yang diekstrak dari susunan pembungkus beras ini pula dipercaya dapat menghalangi tanggapan peradangan atau peradangan yang berkaitan dengan perubahan penyakit itu.